Pembukaan Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili di Pontianak
Pontianak, IB – Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili resmi dimulai dengan Pekan Promosi dan Kuliner yang digelar di Jalan Diponegoro, Kota Pontianak, pada Kamis (6/2). Acara ini diresmikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., yang didampingi oleh Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si.Rangkaian pembukaan Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili yang dimulai dengan Pekan Promosi dan Kuliner. (Foto:adpim)
Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan tambur atau gendang oleh Pj. Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, bersama Pj. Gubernur dan tamu undangan VIP. Meskipun sempat diguyur hujan, antusiasme masyarakat tetap tinggi dalam mengikuti perayaan tahunan ini.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Kalbar, Harisson, mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menyukseskan Festival Cap Go Meh. Ia menekankan pentingnya keberagaman sebagai daya tarik utama bagi wisatawan dan kontribusi festival ini terhadap sektor pariwisata.
“Keberagaman yang kita miliki adalah kekuatan yang dapat menarik wisatawan untuk datang dan menikmati kekayaan budaya serta alam Kalimantan Barat. Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan ini,” ujar Harisson.
Ia juga mengajak masyarakat menjadikan tahun baru Imlek sebagai momentum untuk berkreasi dan berinovasi demi membawa perubahan positif serta keberkahan bagi daerah.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyatakan rasa syukurnya atas tingginya minat masyarakat meski cuaca kurang bersahabat. Ia juga mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalbar dan berbagai pihak yang berkontribusi menjadikan Cap Go Meh sebagai event nasional.
“Ini menunjukkan bahwa perekonomian Pontianak terus tumbuh, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Edi menyoroti peran strategis Pekan Promosi dan Kuliner dalam mendukung UMKM lokal agar lebih dikenal luas.
“Festival ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga peluang bagi pelaku usaha kecil untuk memasarkan produk mereka. Dengan adanya pameran kuliner khas, kerajinan tradisional, dan produk unggulan, kita harapkan festival ini semakin menarik banyak pengunjung,” ujarnya.
Lebih dari 60 stan UMKM, kuliner, dan produk lokal lainnya turut serta dalam festival, yang dipadati ribuan pengunjung sepanjang Jalan Diponegoro.
Festival Cap Go Meh di Pontianak bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Kalimantan Barat. Dengan semangat kebersamaan, festival ini diharapkan terus menginspirasi daerah lain dalam menjaga harmoni sosial dan mengembangkan ekonomi lokal. (adpim)