Dalam sambutannya, Windy menyampaikan apresiasi kepada relawan PMI yang secara sukarela telah membantu masyarakat dalam berbagai tugas kemanusiaan tanpa mengharapkan imbalan. "Terima kasih kepada relawan PMI yang sudah turun ke lapangan membantu masyarakat. Perkemahan ini menjadi ajang peningkatan kompetensi dan kapasitas kita sebagai relawan," ujarnya.
Perkemahan Relawan PMI ini dirancang untuk memberikan berbagai materi pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas relawan dalam melayani masyarakat. Windy menambahkan bahwa materi yang disajikan dalam perkemahan ini sangat relevan dan penting untuk menumbuhkan semangat kerelawanan yang lebih baik.
"Kami bangga memiliki relawan yang luar biasa. Selamat dan sukses melaksanakan Perkemahan Relawan ini. Manfaatkan momen ini untuk memperkuat kemampuan kita dalam membantu masyarakat di seluruh Kalimantan Barat," tutur Windy. Dia juga berharap para peserta bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Kalimantan Barat untuk terjun menjadi relawan.
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial, drg. Harry Agung Tjahyadi, yang mewakili Ketua PMI Provinsi Kalimantan Barat, Hj. Lismaryani, menyampaikan harapannya agar perkemahan ini dapat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan kesiapsiagaan relawan dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
"Kita jadikan perkemahan ini sebagai ajang peningkatan kompetensi dan semangat gotong royong dalam melayani masyarakat," ungkapnya. Harry juga mengajak seluruh peserta untuk selalu aktif dalam berbagai kegiatan PMI.
Sejarah kepalangmerahan di Indonesia telah berlangsung sejak 21 Oktober 1873, saat Palang Merah pertama kali didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) dibentuk pada 17 September 1945 dan mendapat pengakuan internasional pada tahun 1950.
Setiap bulan September, PMI memperingati dua hari bersejarah, yakni Hari Palang Merah Indonesia pada 3 September dan Hari Palang Merah Nasional pada 17 September. (adpim)